Halaman

Senin, 01 April 2013

Filsafat Islam

FILSAFAT ISLAM

Dari segi bahasa, filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu gabungan dari kata Philo yang berarti cinta, dan Sofia yang artinya kebijaksanaan, atau pengetahuan yang mendalam . jadi dilihat dari akar katanya , filsafat berarti ingin tahu dengan mendalam atau cinta terhadap kebijaksanaan.
Adapun makna filsafat menurut terminology adalah berfikir secara sistematis, radikal dan universal , pendidikan dan seterusnya.

Dalam pada itu perlu juga di jelaskan tentang cirri – cirri berfikir yang filosofis. Yaitu harus bersifat sistematis, maksudnya fikiran tersebut harus lurus, tidak melompat – lompat sehingga kesimpulan yang dihasilkan oleh pemikiran tersebut benar – benar dapat dimengerti .

Adapun pengertian islam dari segi bahasa adalah selamat sentausa , berserah diri, patuh, tunduk dan taat .
Islam menurut terminology adalah agama yang ajaran – ajarannya di wahyukan oleh Allah kepada manusia melalui nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah.

Dari pengertian – pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa filsafat islam adalah berfikir secara sistematis , radikal dan universal , singkatnya filsafat islam itu adalah filsafat yang berorientasi kepada Al Qur’an , mencari jawaban mengenai masalah – masalah asasi berdasarkan wahyu Allah .
Jadi cirri utama filasafat islam adalah berfikir tentang segala sesuatu , dapat berfikir teratur tidak cepat puas dalam penemuan sesuatu , selalu bertanya dan saling menghargai pendapat orang lain.
Filsafat adalah induknya segala ilmu , sebagai induk segala ilmu , maka filsafat mempengaruhi ilmu – ilmu lainnya, seperti ilmu fiqih , ilmu kalam , tafsir dan sebagainya.

    Tujuan belajar filsafat islam
1.    Berpola fikir etamalitis
2.    Hakikat / kebenaran
3.    Bias membedakan mana filsafat yang benar dan mana filsafat yang salah / tidak benar.
4.    Mengetahui tauhid / mengantarkan kita kepada tauhid.

    Hakikat alam menurut islam
1.    Bertasbih     : Mensucikan Allah SWT
2.    Islam         : Taat , tunduk , patuh
3.    Mengikuti    : Hukum Allah / hukum alam

Pengertian Filsafat Islam Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian filsafat islam menurut para ahli :
1.    Sidi Gazalba memberikan gambaran sebagai berikut : bahwa Tuhan memberikan akal kepada kepada manusia itu menurunkan akal (wahyu / sunah) untuk dia . Dengan akal itu dia membentuk pengetahuan. Apabila pengetahuan manusia itu digerakkan oleh akal menjadikan ia filsafat islam . wahyu dan sunnah (terutama mengenai yang ghaib ) yang tidak mungkin di buktikan kebenarannya dengan riset , filsafat islamlah yang memberikan keterangan , ulasan dan tafsiran sehingga kebenarannya terbuktikan dengan pemikiran udi yan bersistem , radikal dan umum (Drs. Sidi Gazalba, hal 31 )

2.    Ahmad Fuad al-Ahwani: Filsafat islam adalah pembahasan tentang alam dan manusia yang disinari ajaran islam .

3.    Mustofa Abdur Razik : Filsafat islam adalah filsafat yang tumbuh di negeri islam dan di bawah naungan Negara islam, tanpa memandang agama dan bahasa – bahasa pemiliknya. Pengertian ini di perkuat oleh Prof. Tara Chand, bahwa orang – orang nasrani dan Yahudi yang telah menulis kitab – kitab filsafat yang bersifat keritis atau terpengaruh oleh islam, sebaiknya di masukkan kedalam filsafat islam. 

4.    Dr. Ibrahim Madzukur mengatakan : Filsafat arab bukanlah berarti bahwa ia adalah produk suatu rasa atau umat. Meskipun demikian saya mengutamakan menamakannya filsafat islam , karena islam bukan akidah saja, tetapi juga sebagai peradaban. Setiap peradaban mempunyai kehidupan sendiri dalam aspek moral , material , intelektual dan emosional . Dengan demikian , filsafat islam mencakup seluruh study filosofis yang ditulis di bumi islam , apakah ia hasil karya orang – orang Nasrani ataupun orang Yahudi  ( Fuad Al-Ahwani , hal 15.)   



Apa Itu Filsafat Islam ?

Ketika ditanya apa itu filsafat ? filsafat adalah mencari kebenaran . filsafat itu ada di mana – mana , filsafat ada di barat juga ada di timur , ada filsafat Yunani , filsafat India, filsafat China filsafat Kristen dan filsafat Islam. Inilah makna filsafat sebagai kearifan  (Sophia ) yang di capai manusia dengan akal pikirannya.

    Tiga istilah
Dalam tradisi intelektual islam , kita temukan tiga istilah yang umum untuk filsafat.
1.    Istilah  hikmah, yang tampaknya sengaja dipakai agar terkesan bahwa filsafat itu bukan barang asing, akan tetapi berasal dari bermuara pada al-qur’an . Al-‘Amiri , misalnya menulis bahwa hikmah berasal dari Allah.dan diantara manusia yang pertama dianugrahi hikmah oleh Allah ialah Lukman al-Hakim.
Demikian pula al-Kindi, yang menerangkan bahwa ‘Falsafah’ itu artinya hub al-hikmah (cinta pada kearifan) . Sementara itu Ibnu Sina menyatakan bahwa , hikmah adalah kesempurnaan jiwa manusia tatkala berhasil menangkap makna segala sesuatu dan mampu menyatakan kebenaran dengan pikiran dan perbuatannya sebatas kemampuannya sebagai manusia.
2.    Istilah falsafah, yang diserap kedalam kosa kata Arab melalui terjemahan karya – karya Yunani kuno. Difinisinya difinisinya diberikan oleh al-Kindi , filsafat adalah ilmu yang mempelajari hakikat segala sesuatu sebatas kemampuan manusia. Filsafat merupakan usaha manusia mengenal dirinya , Sekelompok cendikiawan bernama ‘ Ikhwan as-Shafa’ menambahkan “filsafat” itu berangkat dari rasa ingin tahu .
3.    Istilah ‘ulum al-awa’il  yang artinya “ilmu  - ilmu orang zaman dulu” yaitu ilmu yang berasal dari peradaban kuno pra-Islam seperti India , Persia, Yunani dan Romawi

    Tga perspektif
Terdapat beberapa pandangan mengenai matriks filsafat Islam .
1.    Pandangan pertama dipegang oleh mayoritas orientalis. Filsafat Islam adalah kelanjutan filsafat Yunani kuno. Ada terselip pandangan rasisme intelektual bahwa flsafat itu murni produk Yunani, sedangkan filsafat Islam seringkali di marginalkandan direduksi atau bahkan diabaikan sama sekali. Mulai dari Hegel sampai Coplestone dan russel , filsafat Islam hanya dibahas sambil lalu, sebagai “jembatan peradaban “ (Kulturevermittler )dari zaman kegelapan ke zaman pencerahan.
2.    Pandangan yang ke dua menganggap filsafat itu reaksi terhadap doktrin – doktrin agama lain yang telah berkembang pada masa lalu, Diamata orientalis van den Bergh, Walzer dan Gutas, filsafat islam itu ibarat sesosok mummi yang hidup antara abad ke – 9 hingga ke – 12 masehi.
3.    Yang ke tiga adalah perspektif revisionis yang memandang filafat islam itu lahir dari keiatan – kegiatan intelektual selama berabad –abad. Perbincangan – perbincangan mengenai keadilan, kemahakuasaan Tuhan , tentang hakikat kebebasan dan tanggung jawab manusia merupakan cikal bakal tumbuhnya filsafat ? munculnya kelompok Khawarij , Syi’ah , Mu’tazilah dll. Yang melontarkan pelbagai argument rasional disamping merujuk kepada ayat – ayat al-qur’an, jelas sekali mendorong berkembangnya pemikiran filsafat dalam Islam.Filsafat Islam tidak bermula dengan al-Kindi dan berhenti dengan kematian Ibnu Rusyd.filsafat Islam adalah nama generikkeseluruhan pemikiran yang lahir dan berkembang dalam lingkup perdaban islam.Filsafat islam itu luas dan kaya menurut Oliver Leaman dalam mencermati adanya cara pandang islam yang membingkai itu semua.

    Corak Filsafat
Masih menurut Oliver Leaman, filsafat Islam itu sangat filosofisdalam arti logisanalitis, terus hidup dan penuh gejolak. 
Pernyataan serupa diutarakan oleh pakar – pakar filsafat dari Mesir , seperti Ibrahim Madkour, Mustafa ‘Abdur Raziq dan Syekh
Abdul halim Mahmud ‘ filsafat islam itu ‘islami’ dari  empat segi :
1.    Dari sisi masalah – masalah yang dibahas
2.    Dari aspek konteks sosio-kulturalnya
3.    Dari sudut faktor – faktor pemicu serta tujuan – tujuannya
4.    Dari kenyataan bahwa para pelakunya hidup di bawah naungan kekuasaan islam

    Kontroversi Filsafat
Kendati termasuk bagian dari tradisi intelektual Islam, tidak sedikit yang anti pati terhadap filsafat. Di abad ke lima Hijriyah, imam al-Ghazali melepaskan pukulan keras terhadap filsafat dalamkarya Tahafut al-Falasifah, dimana beliaun menganggap kufur tiga doktrin filsafat :
1.    Keyakinan filosof bahwa ala mini kekal
2.    Pernyataan mereka bahwa Tuhan tidak mengetahui perkara –perkara detil
3.    Pengingkaran mereka terhadap kebangkitan jasad di hari qiyamat

Adapun filsafat dalam pengertian pertama , dengan tujuan ganda membenarkan yang benar (ihqaq al- haqq ) dan membatalkan yang batil ( ibthal al- bathil ) secara rasional , persuasive dan elegan , maka bias di kategorikan fardu kifayah . Seperti rasa ingin tahu Nabi Ibrahim yang mendorongnya bertanya bagaimana Allah menghidupkan orang mati. Allah balik bertanya “ Apakah engkau belum percaya? Nabi Ibrahim menjawab “ Aku balik percaya, akan tetapi (aku bertanya ) supaya hatiku tentram ( mantap ) Jadi filsafat itu untuk mengokohkan kebenran sekaligus menghapus keraguan. 
1.    PEMIKIRAN FILSAFAT IBNU SINA

A.    Filsafat Wujud Ketuhanan.
Dalam paham Ibnu Sina, essensi terdapat dalam akal, sedang wujud terdapat di luar akal. Wujud-lah yang membuat tiap essensi yang dalam akal mempunyai kenyataan diluar akal. Kombinasi essensi dan wujud dapat dibagi :
1.    Essensi yang tak dapat mempunyai wujud ( mumtani ‘al-wujud ) yaitu sesuatu yang mustahil berwujud ( impossible being ). Contohnya rasa sakit.
2.    Essensi yang boleh mempunyai wujud dan boleh pula tidak mempunyai wujud (mumkin al- wujud ) yaitu sesuatu yang mungkin pula tidak terwujud . Contohnya adalah ala mini yang pada mulanya tidak ada kemudian ada dan akhirnya akan hancur menjadi tidak ada.
3.    Essensi yang tak boleh dan tidak mesti mempunyai wujud (wijib al-wujud). Disini essensi tidak bisa dipisahkan dari wujud. Essensi dan dan wujud adalah sama dan satu kesatuan. Disini essensi tidak dimuali oleh tidak berwujud dan kemudian berwujud, sebagaimana halnya dengan essensi dalam kategori kedua, tetapi essensi ini wajib mempunyai wujud selama – lamanya . Wajib al wujud inilah yang mewujudkan mumkin al wujud.

B.    Filsafat Jiwa
Ibnu Sina memberikan perhatian yang khusus terhadap pembahasan tentang jiwa, memang tidak sukar untuk mencari unsur – unsur pikiran yang membentuk teorinya tentang kejiwaan, seperti pikiran – pikiran Aristoteles, Galius atau Plotinus, terutama pikiran – pikirannya. Namun hal ini tidak berarti bahwa Ibnu Sina tidak mempunyai konsep sendiri dalam segi pembahasan fisika maupun segi pembahasan metafisika.

C.    Fasafat Wahyu dan Nabi
Gejala kenabian dan wahyu ilahi merupakan sesuatu yang di bangun dalam empat tingkatan : Intelektual, imajinatif, keajaiban dan sosio – politis. Keempat tingkatan ini memberikan petunjuk yang jelas tentang motivasi. Watak dan arah pemikiran keagamaan. Telah dijelaskan oleh Sirajudin bahwa seorang Nabi adalah manusia pertama, manusia pilihan tuhan dan tidak peluang bagi filosof unmtuk menjadi Nabi. Sedangkan filosof adalah manusia kedua , manusia yang mempunyai intelektual yang tinggi tidak bisa menjadi Nabi.Akal manusia terdiri empat macam yaitu akal materil, akal intelektual , akal aktuil , dan akal mustafad. Dan keempat akal tersebut tingkatan akal yang terendah adalah akal meteriil dan tingkatan akal yang terberat adalah akal  mustafad.


2.    PEMIKIRAN TENTANG IBNU KHALDUN

1.    Pendidikan adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu out put yang mengarah kepada kepada sumber daya manusia yang berkualitas dan berdisiplin tinggi.
Rumusan pendidikan yang di kemukakan oleh Ibnu khaldun adalah merupakan hasil dari berbagai pengalaman yang di laluinya sebagai seorang ahli filsafat sejarah dan sosiologi yang mencoba menghubungkan anatara konsep dan realita.

2.    Kedudukan Manusia dalam Alam semesta
Manusia menurut ilmu Ibnu Khaldun adalah bukan merupakan produk nenek moyang , akan tetapi produk sejarah, lingkungan social, lingkungan alam , adat istiadat . Karena itu lingkungan social merupakan pemegang tanggung jawab dan sekaligus memberikan corak penelitian seorang manusia.

3.    Hakikat dan Tujuan Pendidikan
Rumusan Ibnu Khaldun mengenai  tujuan pendidikan adalah untuk :

a.    Memberikan kesempatan kepada pikiran untuk aktif dan bekerja , karena aktivitas ini sangat penting bagi terbuka pikiran dan kematangan individu kemudian kematangan ini akan mendapatkan faedah bagi masyarakat.
b.    Memperoleh berbagi ilmu pengetahuan sebagai alat untuk membantunya , hidup dengan baik di dalam masyarakat maju dan berbudaya.
c.    Memperoleh lapangan pekerjaan , yang di gunakan untuk memperoleh risky.


3.    Pemikiran  Al- Ghazali Tentang Pendidikan
Menurut al – Ghazali , pendekatan diri kepada Allah  merupakan tujuan pendidikan, menurut al – Ghazali tujuan pendidikan dapat di bagi menjadi 2 yaitu tujuan jangka panjang dan pendek.
a.    Tujuan jangka panjang
Adalah mendekatkan diri kepada Allah


Kesimpulan tujuan pendidikan menurut al- ghazali :
1.    Mendekatkan diri kepada Allah, yang wujudnya adalah kemampuan dan denfgan kesadaran diri melaksanakan ibadahnya wajib dan sunnah
2.    Menggali dan mengembangkan potensi atau fitrah manusia
3.    Mewujudkan profesionalisasi manusia untuk mengemban tugas keduniaan dengan sebaik – baiknya.
4.    Membentuknya manusia yang berakhlak mulia , suci jiwanya dari kerendahan budi dan sifat – sifat tercela
5.    Mengembangkan sifat – sifat manusia yang utam sehingga menjadi manusia yang manusia.

4.    Pemikiran Al- Farabi
a.    Al-jami’u baina Ra’yai Al-Hakimain Afaalatoni Al=-Habiy wa Aristho-thails (pertemuan / penggabungan pendapat antara Palto dan aristoteles).
b.    Tasilu  As-Sa’adat (mencari kebahagiaan / mewujudkan kebahagiaan ).
c.    As Suyasatu  Al Madinah (politik pemerintahan  / Negara utama )
d.    Fususu Al Taram ( Hakikat kebenaran ).
e.    Arroo’u Ahli AlMadinati Al Fadilah (Pemikiran – pemikiran utama pemerintahan)
f.    As Syiayah (ilmu politik )
g.    Fi Ma’ani Al Aqli ( tentang akal )
h.    Ihsho’u Al ulum ( kumpulan ilmu )
i.    At Thangibu ala As Sa’adah
j.    Isbatu Al Mufaraqat
k.    Aln Ta’ liqat
Pemikiran filsafat rekonsiliasi Al- Farabi yang menitik beratkan tujuan apa yang dicari , untuk apa yang dicari tipislah perbedaan, memang pada dasarnya perbedaan itu soal biasa karena dengan perbedaan manusia diperkaya dengan ilmu pengetahuan tetapi jangan perbedaan itu dijadikan munculnya permasalahan baru dan perpecahan diantara manusia yang mempunyai kepentingan dengan masalah itu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar